Setelah menemukan puisi dari
Bunda Teresa antara engkau dan Tuhanmu, saya kembali menemukan puisi yang
begitu inspiratif, yaitu puisi dari Mustofa Bisri atau yang biasa kita kenal sebagai
Gus Mus. Mari belajar bersama makna dari puisi ini.
Kau Ini Bagaimana Atau Aku Harus Bagaimana
Kau ini bagaimana
Kau bilang aku merdeka, kau
memilihkan untukku segalanya
Kau suruh aku berpikir, aku
berpikir kau tuduh aku kapir
Aku harus bagaimana
Kau bilang bergeraklah, aku
bergerak kau curigai
Kau bilang jangan banyak tingkah,
aku diam saja kau waspadai
Kau ini bagaimana
Kau suruh aku memegang prinsip,
aku memegang prinsip kau tuduh aku kaku
Kau suruh aku toleran, aku
toleran kau bilang aku plin-plan
Aku harus bagaimana
Aku kau suruh maju, aku mau maju
kau selimpung kakiku
Kau suruh aku bekerja, aku
bekerja kau ganggu aku
Kau ini bagaimana
Kau suruh aku taqwa, khotbah
keagamaanmu membuatku sakit jiwa
Kau suruh aku mengikutimu,
langkahmu tak jelas arahnya
Aku harus bagaimana
Aku kau suruh menghormati hukum,
kebijaksanaanmu menyepelekannya
Aku kau suruh berdisiplin, kau
menyontohkan yang lain
Kau ini bagaimana
Kau bilang Tuhan sangat dekat,
kau sendiri memanggil-manggilNya dengan pengeras suara setiap saat
Kau bilang kau suka damai, kau
ajak aku setiap hari bertikai
Aku harus bagaimana
Aku kau suruh membangun, aku
membangun kau merusakkannya
Aku kau suruh menabung, aku
menabung kau menghabiskannya
Kau ini bagaimana
Kau suruh aku menggarap sawah,
sawahku kau tanami rumah-rumah
Kau bilang aku harus punya rumah,
aku punya rumah kau meratakannya dengan tanah
Aku harus bagaimana
Aku kau larang berjudi, permainan
spekulasimu menjadi-jadi
Aku kau suruh bertanggung jawab,
kau sendiri terus berucap Wallahu A’lam Bisshowab
Kau ini bagaimana
Kau suruh aku jujur, aku jujur
kau tipu aku
Kau suruh aku sabar, aku sabar
kau injak tengkukku
Aku harus bagaimana
Aku kau suruh memilihmu sebagai
wakilku, sudah ku pilih kau bertindak sendiri semaumu
Kau bilang kau selalu
memikirkanku, aku sapa saja kau merasa terganggu
Kau ini bagaimana
Kau bilang bicaralah, aku bicara
kau bilang aku ceriwis
Kau bilang jangan banyak bicara,
aku bungkam kau tuduh aku apatis
Aku harus bagaimana
Kau bilang kritiklah, aku kritik
kau marah
Kau bilang carikan alternatifnya,
aku kasih alternatif kau bilang jangan mendikte saja
Kau ini bagaimana
Aku bilang terserah kau, kau
tidak mau
Aku bilang terserah kita, kau tak
suka
Aku bilang terserah aku, kau
memakiku
Kau ini bagaimana
Atau aku harus bagaimana
Rembang-1987-